Minut – Ketua Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Sulawesi Utara, Howard Marius, menegaskan permohonan maaf kepada Tim dan pendukung Calon Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Utara, Melky Jakhin Pangemanan dan Christian Kamagi (MJP-CK) atas pemasangan baliho yang memuat foto Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto bersama YSK-Victory dan JG-KWL.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Howard Marius yang juga Ketua Relawan Jabat Erat Sulawesi Utara, menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf kepada pihak MJP-CK atas gambar/baliho yang dipasang oleh relawan yang ia pimpin.
“Saya mohon maaf kepada sahabat saya, Pak Melky dan Pak Christian, yang adalah putra-putra terbaik Minahasa Utara, serta kepada seluruh tim dan pendukung MJP-CK yang merasa terganggu atau dirugikan,” kata Howard.
Howard menegaskan bahwa Relawan Jabat Erat bukanlah organisasi yang berafiliasi dengan partai politik manapun. “Kami adalah organisasi independen yang berpegang pada pilihan sesuai dengan hati nurani. Kami bukan partai politik atau bagian dari struktur taktis partai,” tegasnya.
Terkait dengan pemasangan baliho yang menampilkan foto Prabowo Subianto bersama YSK-Victory dan JG-KWL, Howard menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil untuk alasan praktis, terutama dalam penghematan biaya dan sebagai simbol kebersamaan serta sinergi visi dengan YSK. Menurut Howard, penggabungan gambar tersebut tidak melanggar ketentuan PKPU No. 13 Tahun 2024 mengenai pemasangan gambar calon dalam baliho.
“Namun, kami siap mengikuti arahan dari Bawaslu Minahasa Utara jika ada keberatan lebih lanjut. Kami akan memisahkan gambar-gambar tersebut jika diperlukan, meskipun kami harus menanggung biaya tambahan,” ujar Howard.
Howard juga menegaskan komitmennya untuk memenangkan pasangan JG-KWL di Minahasa Utara dan YSK Victory sebagai Gubernur Sulawesi Utara. “Relawan Jabat Erat siap bersatu dalam satu tekad dan komando untuk memenangkan pasangan yang kami dukung. Jabat Erat”, tandasnya.
Relawan Jabat Erat memiliki anggota yang tersebar di berbagai daerah di Sulawesi Utara, termasuk Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Kepulauan Sangihe, dan Bolmong Raya
(enol)