Suut – Konflik internal di tubuh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulawesi Utara semakin memanas. Para ex pimpinan HIPMI di Kabupaten/Kota Se-Sulut menyoroti manuver politik sekelompok orang di dalam tubuh HIPMI Sulut yang diduga kuat sedang melakukan operasi penyusupan kepentingan warna politik tertentu, yang akhir-akhir ini viral dengan istilah “Operasi Merah-nisasi HIPMI Sulut”, diduga berupaya untuk merekayasa Muscab-Muscab demi menempatkan kader-kader Partai tertentu sebagai Ketua Umum BPC HIPMI di Kabupaten/Kota.
Jansen Salomonsz, perwakilan dari Forum Mantum, menyayangkan upaya tersebut dan mengingatkan Natanael Pepah, Ketum BPD HIPMI Sulut, untuk tidak membawa kepentingan politik pribadi dan kelompoknya. Salomonsz juga menegaskan bahwa HIPMI bukanlah perusahaan pribadi, melainkan organisasi yang terbuka bagi semua.
“Saudara Natanael Pepah sebagai Ketum BPD HIPMI Sulut kami ingatkan untuk tidak membawa kepentingan politik pribadi dan kelompok anda, karena HIPMI ini bukan perusahaan pribadi dan organisasi ini adalah milik semua dan terbuka bagi semua kalangan”, kecam Salomonsz yang juga Mantan Ketum HIPMI Kotamobagu.
Salomonsz juga menegaskan bahwa HIPMI bukanlah perusahaan pribadi, melainkan organisasi yang terbuka bagi semua kalangan. Ia menambahkan bahwa Forum Mantum HIPMI akan berkonsultasi dengan Gubernur Sulawesi Utara untuk membicarakan persoalan ini dan mendukung program Pemerintah Provinsi. Dalam hal ini, HIPMI Sulawesi Tenggara memiliki visi untuk menjadi organisasi pencetak pengusaha muda dan pembentuk ekosistem wirausaha terbaik di wilayah Provinsi Sulawesi Utara.
(enol)