JG-KWL Lanjutkan 2 Periode, Ini yang Masyarakat Harus Tahu!

Minut – Satu pepatah terkenal, ‘Tidak dikenal, maka tidak sayang, menjadi pepatah yang bisa disematkan pada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Minut pada Pilkada tahun 2024.
Untuk mengenal pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Joune Ganda, S.E, M.A.P., M.M., MSi. dan Kevin Wiliam Lotulung, S.H., M.H., yang oleh KPU Minut ditetapkan dengan nomor urut 2 (dua) pada Pilkada 2024, 27 November nanti, penulis menurunkan tulisan ini.

Faktanya, JG-KWL adalah pasangan petahana pada pilkada 2024 telah banyak meraih prestasi dalam memimpin pemerintah kabupaten Minut.
Meski demikian, masih ada sejumlah masyarakat yang minim informasi terkait keberhasilan pasangan JG-KWL saat memimpin Minut kurang lebih 3 tahun 7 bulan.
Menurut Joune Ganda, dalam paparannya saat melantik relawan JG-KWL beberapa hari yang lalu di JG Centre. Pada Pilkada sebelumnya yang diikuti oleh tiga pasang, dirinya dan Kevin Lotulung meraih kemenangan dengan prosentase dukungan parlemen 56,7%.
Dan saat ini , JG-KWL didukung oleh 80% parlemen, sehingga harapan untuk memimpin Minut dua periode bukanlah ibarat “Jauh panggang dari api”.

Diawal pemerintahan, JG-KWL yang dilantik pada Jumat, (26/02/2021) JG-KWL langsung dihadapkan dengan Opini Tidak Wajar dari BPK RI Perwakilan Sulut, ‘pekerjaan rumah’ yang tidak mudah diwariskan oleh pemerintahan sebelumnya.

Dengan tata kelola keuangan yang baik, di tahun anggaran 2021 JG-KWL langsung merubah opini tidak wajar(TW) tersebut menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Suatu lompatan penilaian yang luar biasa yang jarang terjadi di Kabupaten/kota di Indonesia yang diraih diawal JG-KWL memimpin.

“Hal ini tidak mudah, sebab tata kelola keuangan ada parameter-parameter yang harus dipenuhi, karena harus melewati opini wajar dengan pengecualian. Menyusul kemudian, secara berturut, Minut meraih WTP di tahun 2022 dan 2023. Hal ini bukan hanya prestasi Pemkab Minut, tetapi BPK juga memberikan opini ini untuk DPRD Minut “, terang Joune Ganda.

Diketahui, ada empat kategori penilaian BPK terkait pengelolaan keuangan yang terdiri dari, Pernyataan Menolak Memberikan Opini (disclaimer of opinion), Opini Tidak Wajar atau adversed opinion, Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau unqualified opinion​.

Lanjut, dikatakan Joune Ganda, pada April 2024, Pemkab Minut meraih anugerah Meritrokasi Award. Penghargaan ini merupakan apresiasi tinggi terhadap keberhasilan instansi pemerintah dalam menerapkan sistem merit. Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar dengan tanpa diskriminasi.

Tidak berhenti mendulang prestasi, pada Musrenbang RPJPD Provinsi Sulut Tahun 2025-2045 dan Musrenbang RKPD Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2025 Minut ditetapkan sebagai kabupaten terbaik se-Sulut.

Sementara di bidang pendidikan, Minut merupakan kabuoaten pertama di Sulut yang melakukan reformasi merdeka belajar. Pengadaan chrome book, pembemtukan sekolah unggulan, guru guru di upgrade, fasilitasnya di uprade, seragam sekolah digratiskan dan biaya sekolah yang digratiskan merupakan pengaplikasian program pemerintah pusat di bidang pendidikan.

“Jadi untuk anak-anak di Minut, tidak ada alasan lagi untuk tidak ke sekolah,” tandas Joune Ganda.

Program Pemkab Minut di bawah kepemimpinan JG-KWL juga menyentuh sektor kesehatan. Dalam menjalankan pemerintahan, JG-KWL meluncurkan program BPJS Pemerintah atau Universal Health Coverage(UHC) non cut off. Dimana setiap warga Minut yang mengantongi KTP Minut bisa berobat secara gratis.

“Jika BPJS Mandiri yang dimiliki warga terdapat tunggakan maka warga bisa langsung mengalihkannya ke BPJS pemerintah. Prosesnya paling lama 1 kali 24 jam. Sebelumnya pihak BPJS memberlakukan aturan pengaktifan selama 14 hari, tapi kemudian saya meminta prosesnya harus 1×24 jam, sehingga saat pasien rawat inap sembuh dan keluar dari rumah sakit semuanya tidak lagi mengeluarkan biaya,” jelas Joune Ganda.

Di sektor ekonomi, IPM(Indeks Pembangunan Manusia) tahun 2023 di Minut meningkat tajam di angka 76,5%. Dibanding secara nasional IPM Indonesia ditahun 2023 yang ada di angka 74,39%. Peningkkatan IPM ini dilihat dari tiga parameter utama yaitu, kesehatan, pendidikan dan pendapatan ekonomi masyarakat.

“IPM ini merupakan salah satu fondasi untuk membangun Minut karena yang harus dibangun pertama adalah fondasi. Di periode pertama ini kami harus memancangkan fondasi yang kuat,” tegas Joune Ganda.

Selain sukses melaksanakan program kerakyatan di Minut, menurut Joune Ganda, Minut dalam hal pengadaan barang dan jasa, adalah yang terbaik di tingkat nasional dan menjadi rol model bagi kabupaten/kota yang lain.

“Sehingga ada sejumlah daerah yang sengaja datang ke Minut untuk melakukan study tiru,” ujar JG.

Sementara untuk pengelolaan stunting, Minut merupakan salah satu kabupaten terbaik nasional, dengan angka stunting awal 14%, menjadi 10,7, sementara untuk stunting secara nasional, targetnya 20,1.
Lebih jauh dikatakan Joune Ganda, Pulau Bangka di Likupang Timur telah masuk dalam program Bapenas, yang akan dibangun pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas 2,7 megawatt.

Terkait pembangunan infrastruktur, Joune Ganda-pun mengatakan, rentang waktu 2021 sampai 2023, Pemkab Minut harus menghadapi kerja keras penanganan Covid-19 dan dilanjutkan dengan pelaksanaan Pilcaleg dan Pilpres kemudian ditahun 2024 ini dihadapkan dengan Pilkada yang memerlukan biaya tidak sedikit. Sehingga ada sejumlah pembangunan seperti pembangunan jalan kabupaten dan lainnya yang ditunda.

Diakhir paparannya di hadapan relawan, Joune Ganda mengungkapkan, dalam satu kesempatan rapat di Kota Malang, “Presiden terpilih Prabowo menyebutkan bahwa Likupang harus jadi prioritas, tidak peduli siapa yang jadi pemimpin ,” ujar JG mengutip testimoni presiden terpilh.

Joune Ganda menyebutkan, bahwa Minut ibarat ‘Tanah Kanaan’ yang harus disyukuri oleh warganya.

(enol)