Sulut – Save GMIM, Save POLDA. Apa yang dilakukan oleh Polda Sulut dibawah komando Kapolda Irjen Pol Roycke Langie, adalah langkah tepat demi kebaikan GMIM itu sendiri.
Ini dikatakan Everson Parangen, Warga GMIM, tentang tindak lanjut Polda Sulut terkait laporan masyarakat tentang dugaan penyalahgunaan dana hibah Pemprov Sulut ke GMIM oleh oknum tertentu, Rabu, 30 Oktober 2024.
“Ini bicara Oknum bukan organisasinya. Saya salut dan mendukung langkah hukum Polda Sulut.
Apa yang dilakukan oleh Polda Sulut dibawah komando Kapolda Irjen Pol Roycke Langie, adalah langkah tepat demi kebaikan GMIM itu sendiri.
Pemanggilan oleh pihak Polda terhadap beberapa petinggi Sinode adalah hal baik dalam mengklarifikasi terkait adanya laporan. Demi kebaikan GMIM saya dukung terus langkah hukum Polda untuk menyelesaikan persoalan ini. Saya cinta GMIM. Save Kapolda, Save GMIM”, ujar Everson Parangen.
Sebelumnya, Selasa, 29 Oktober2024, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Utara, Irjen Pol. Roycke Langie di Mapolda, saat ditanyai terkait dengan pemeriksaan dana hibah Rp. 16 Miliar, mengatakan, “Saya sampaikan, saya ini cinta GMIM dan saya orang GMIM. Keluarga besar saya yang diprakarsai oleh kakak saya, itu sudah menunjukkan bagaimana cinta kita kepada GMIM.
Kita sudah membangun gereja. Kakak saya itu keluarga besar, bukan cuma berikan tanah bangun, tetapi bangun semua dengan segala fasilitas. Itu bagian dan saya ingin menjaga GMIM ini. Saya ingin membersihkan dari oknum-oknum yang sekarang ini adalah orang terkait dengan penanganan adanya penyalahgunaan keuangan”, ujar Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Utara, Irjen Pol. Roycke Langie.
Lanjut dikatakannya, “Ini kan diduga, karena ada yang melapor. Sehingga saya sampaikan kepada seluruh masyarakat, mari kita bersihkan dari oknum-oknum itu supaya marwah GMIM ini menjadi lebih baik dan terjaga.
Saya ini cinta GMIM. Keluarga saya itu juga banyak pendeta dan keluarga saya ini Ibu saya termasuk itu adalah Pelsus dari muda sampai beliau meninggal itu masih Pelsus. Ini cinta GMIM.
Ini bukan masalah organisasinya tapi oknum-oknum yang harus kita bersihkan ini”, tukasnya
“Jadi saya himbau kepada Jemaat GMIM, ini bukan masalah tentang organisasi. Organisasi ini barang mati. Tapi yang kita mau apa ini adalah oknum yang diduga.
Karena Polri, dalam hal ini Polda Sulut bekerja berdasarkan undang-undang bukan berdasarkan hal lain.
Apabila ada laporan dari masyarakat, ya kita harus proses dan ini sedang berproses.
Saya minta juga kalau ada informasi-informasi yang terkait di dalam penanganan kasus korupsi ini, tolong infokan kepada saya. Saya akan lakukan ini sesuai dengan program bapak Presiden.
Jadi sekali lagi, saya Cinta GMIM, saya dan keluarga besar saya ini sudah menunjukkan bagaimana cintanya kepada GMIM. Bukan saya berlebihan dan ini sudah masyarakat tahu, masyarakat banyak tahu.
Jadi mari kita Save untuk GMIM, save GMIM. Kita jaga supaya akan lebih baik.
oknum-oknum ini apabila memang mereka terbukti akan kita proses. kalau mereka tidak ada salah kenapa harus takut? dan jangan pernah ada provokasi, kalau ada provokasi saya juga akan proses.
Tolong kepada saya minta bantuan seluruh para jemaat GMIM mari kita bersatu padu untuk menjadikan GMIM lebih baik dan tidak ada penyalahgunaan keuangan atau kasus korupsi di dalamnya.
Ada oknum-oknum itu, nanti saya akan lakukan proses hukum. Apabila terbukti. Ini masih berproses dan ini ada dugaan, ada praduga ke arah sana.
Untuk itu sekali lagi saya minta kepada seluruh Jemaat GMIM mari kita bersatu padu bantu Polda untuk menyelesaikan permasalahan ini supaya GMIM ini lebih maju, lebih bermartabat dan lebih baik. Save GMIM”, tandas Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Utara, Irjen Pol. Roycke Langie.
(red**)